Perubahan rute kereta api listrik (KRL) Commuterline di lintas Cikarang/Bekasi dan Bogor/Depok/Nambo, serta kebijakan transit untuk pengguna di Stasiun Manggarai dimulai pada Sabtu (28/5/2022).
Hal itu diberlakukan seiring dengan pelaksanaan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai yang bertujuan untuk mengoptimalkan layanan KAI Group di stasiun tersebut. Namun, imbas diberlakukannya SO itu, penumpang KRL menjadi berjubel di Stasiun Manggarai pada hari pertama pelaksanaan. Petugas PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) maupun TNI memberikan arahan kepada para penumpang yang hendak transit ke tujuan masing-masing.

Salah satu penumpang, Rini sebenarnya telah mengetahui perubahan rute KRL. Akan tetapi, kata dia, karena ini hari pertama pemberlakuan kebijakan, banyak penumpang yang kebingungan. “Iya sudah tahu (informasi perubahan rute KRL). Tapi ngerasain-nya ini jadi kayak gimana gitu, ramai benar. Kelihatan penumpang lainnya juga kebingungan soalnya banyak yang nanya-nanya ke petugas,” ujar Rini
Akibat penumpukan di peron 6 dan 7 yang menuju ke arah Bogor, petugas menerapkan sistem buka tutup di lantai dua atau akses memasuki dua peron tersebut. Petugas menutup jalan menggunakan rantai berwarna kuning yang dibentangkan di sisi kiri dan kanan di dua akses menuju area peron tersebut.Para penumpang yang antre di peron 6 dan 7 Stasiun Manggarai terpantau tertib dengan berdiri di barisan yang telah disediakan petugas sebelum berpindah kereta.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, telah dipersiapkan skema vertikal untuk mobilisasi pengguna di Stasiun Manggarai. “Saat ini pengguna jasa commuter line yang akan transit di Stasiun Manggarai, cukup naik atau turun dengan vertikal. Pengguna tidak lagi harus menyeberangi rel,” kata Anne dalam keterangannya,Sabtu kemarin. Anne menyebut, skema tersebut akan meningkatkan keamanan para pengguna yang hendak transit di Stasiun Manggarai.